Buku ini mengulas tentang poligami dari sudut pandang ulama. Kehidupan rumah tangga tak selalu berjalan mulus. Kadang-kadang, masalah datang silih berganti dan menimbulkan tekanan dalam rumah tangga. Salah satu hal yang sering diperdebatkan dalam lingkup rumah tangga adalah poligami. Kasus poligami cenderung menjadi pemicu dan menimbulkan dampak negatif berupa ketidakharmonisan rumah tangga. Dalam situasi tersebut, komunikasi yang baik menjadi kunci penting untuk memecahkan masalah dengan bijak. Kasus poligami cenderung menjadi pemicu dan menimbulkan dampak negatif berupa ketidakharmonisan rumah tangga, baik antar suami dengan istri pertama maupun antara istri pertama dengan istri kedua. Dampak negatif lainnya adalah perhatian kepada anak menjadi terabaikan, sehingga tidak jarang mereka menjadi anak yang telantar. Terlepas dari itu semua, Hukum poligami di Indonesia telah diatur dalam UU Perkawinan. Lebih lanjut, menurut UU Perkawinan, perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Jadi, pada dasarnya hukum perkawinan Indonesia berasaskan monogami.